Penonton Bergantian Sesaki GOR Angsapura
MEDAN -- Kompetisi Honda Development Basketball League (DBL) 2010 seri Sumatera Utara disebut sebagai ajang basket terheboh yang pernah diselenggarakan di kota Medan. Kesan itu banyak disampaikan pengunjung dan kalangan basket saat berlangsungnya babak final di GOR Angsapura, Kamis, 21 malam.
Babak final membuat banyak orang geleng-geleng kepala. Sekira 3.000 penonton harus bergantian menyesaki gedung pertandingan, yang hanya berkapasitas sekitar 1.500 orang. Rombongan pendukung final putri, antara SMA Methodist 2 Medan melawan SMAN 2 Medan, terpaksa diminta pulang untuk memberi ruang tribun kepada pendukung final putra, antara SMA Methodist Binjai dan SMA Dr Wahidin
Sudirohusodo Medan.
"DBL merupakan even terbaik yang pernah ada di Medan dan Sumut. Baik dari perlakuan panitia terhadap pemain, maupun upaya untuk mengajak penonton berdisiplin," puji Fredy Marcos Gorey, pelatih SMA Methodist 2 Medan, yang juga salah satu pembina basket paling disegani di Sumut.
Komentar senada disampaikan Ismudiarto, warga Binjai sekaligus ayah Dimaz Muhari, pemain Indonesian Basketball League (IBL) di klub CLS Knights Surabaya. �ni even basket terbesar dalam sejarah di Medan. Yang juga menarik, even ini juga tidak pakai pidato-pidato. Cukup lagu
Indonesia Raya. Tidak seperti even-even lain," paparnya.
Dalam final pertama di Medan ini, catatan sejarah pun diraih tim putri SMA Methodist 2 Medan. Mereka menjadi jawara setelah mengalahkan SMAN 2 Medan 68-20. "Kami sangat beruntung bisa ikut serta dan jadi juara. Bagi kami, ini tidak akan terlupakan," ucap Vivian Kosasih, kapten SMA Methodist 2.
Bila final putri timpang, maka final putra menjadi penutup yang sempurna. Tim SMA Methodist Binjai sempat memimpin lebih dari 20 poin, namun pada kuarter keempat SMA Wahidin Medan tampil luar biasa dan mengejar.
Bahkan, dengan kurang dari dua menit tersisa, skor hanya selisih tiga angka untuk tim Binjai. Untung, tim Binjai mampu membendung tekanan Wahidin. Pada akhirnya tetap menang 96-90.
Total, 32 tim mengikuti Honda DBL 2010 di Sumatera Utara (23 putra, sembilan putri). Dengan kehebohan seperti ini, penyelenggara dari DBL Indonesia dan Sumut Pos (Jawa Pos Group) merasa yakin Medan bisa menjadi salah satu kota terbesar untuk liga basket pelajar ini.
"Kami senang konsep yang kami bawa bisa memikat penggemar basket di Sumut. Sebab, menurut kami, Medan merupakan salah satu ibu kota basket di Indonesia," kata Azrul Ananda, commissioner DBL.
Dengan berakhirnya even di Medan, berarti sudah dua kota menyelesaikan seri Honda DBL 2010. Sebelumnya, Banda Aceh merupakan seri pembuka.
Setelah ini, 19 kota lagi masih akan menjadi tuan rumah. Di Tangerang (provinsi Banten), Honda DBL dimulai Sabtu, 23 Januari di GOR Dimyati. Di Mataram (Nusa Tenggara Barat), babak final diselenggarakan Minggu, 24 Januari di GOR Bhakti Mulya. Total lebih dari 1.000 tim dan 25 ribu peserta diperkirakan bakal berpartisipasi di seluruh rangkaian Honda DBL 2010. (jpnn)